Sistem Ekonomi Campuran

Sebelum membahas tentang sistem ekonomi campuran, mari kita bahas terlebih dahulu tentang apa pengertian dari ekonomi campuran itu sendiri. Karena mempelajari sesuatu hal itu harus di mulai dari hal yang mendasar terlebih dahulu.

Ekonomi campuran adalah sistem perekonomian yang menggabungkan lebih dari satu aspek sistem ekonomi. Biasanya, di dalam ekonomi campuran terdapat paduan unsur kapitalisme dan sosialisme. Untuk ekonomi campuran tidak ada satu definisi yang pasti, akan tetapi aspek terpenting yang menjadi ciri adalah terdapatnya tingkat kebebasan ekonomi individu (termasuk kepemilikan industri secara individu) yang bersipadu dengan ekonomi terancang (termasuk campur tangan atas tanggung jawab sosial, pemulihan lingkungan, atau kepemilikan aset atau sumber pengeluaran oleh suatu negara).

Pada pengaplikasiannya, banyak negara mulai dari Amerika serikat sampai kuba menjalankan sistem perekonomian yang dapat dianggap sebagai sistem dari ekonomi campuran.

Sedangkan, pengertian dari sistem ekonomi campuran sendiri adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan masyarakat saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi. Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan atau perpaduan dari kedua sistem ekonomi di atas (Liberalisme dan etatisme).

Sistem ini mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan dimana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan atau campuran tersebut.

Sistem ekonomi campuran juga mencoba mengkombinasikan kebaikan dari kedua sistem tersebut. Diantaranya menyarankan perlunya campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Dengan keinginan seperti ini, banyak negara yang memilih sistem ekonomi campuran ini.

Sejarah sistem ekonomi campuran

Sejarah pertentangan yang keras bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar yang merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya. Sebetulnya, sistem ekonomi campuran dapat saja menghilangkan konotasi perpaduan antar kedua sistem ekonomi tersebut karena sistem ekonomi campuran memiliki ciri khasnya tersendiri.

Sistem ekonomi campuran juga menggerakkan elemen-elemen dinamis yang sebelumnya memang dimiliki tiap-tiap sistem ekonomi. Sebetulnya dari kedua bentuk sistem ekonomi tersebut telah menuju ke arah sistem ekonomi campuran, karena dari masing-masing sistem ekonomi berusaha membuang kelemahan-kelemahannya sehingga tersisa unsur-unsur yang dinamis dan positif.

Seperti yang pernah diutarakan oleh Hegel bahwa perkembangan sebuah pemikiran akan mencapai suatu bentuk terbaik melalui proses dialektik menuju suatu sintesa (teori dialektika).

Negara yang sedang berkembang berasumsi bahwa negara tersebut akan mampu mengejar ketinggalannya dengan banyak tidak mencontoh bentuk ekstrem sistem ekonomi tersebut. Akan tetapi, menyerap unsur-unsur dinamis dari keduanya.

Salah satu pemikiran hegel ini menarik untuk di simak sebagai dasar pemikiran mengapa muncul sistem ekonomi campuran sebagai elternatif dari sistem yang bertentangan. Apabila hal tersebut terjadi, maka kedua sistem ekonomi tersebut memiliki kelemahan mendasar sehingga cara terbaiknya yaitu menggabungkannya untuk mengejar ketertinggalan negara-negara yang sedang berkembang.

Dialektik pernah diajukan oleh immanuel kant sebagai suatu logika dari penalaran terhadap alam dan fenomena dunia untuk memberikan pengesahan yang transenden. Kemudian, Hegel menginterpretasikan dialektik sebagai operasionalisasi dari penalaran tanpa kaitan dengan hal transeden. Hal ini memberikan kenyataan lebih mendalam dibidang pemikiran analitis kontradiksi sebagai hasil dari perpaduan ide-ide yang dapat di capai melalui cara sistesa untuk menghasilkan pengetahuan yang benar.

Proses sintesa yang meningkat menjadi alasan utama terwujudnya sistem ekonomi campuran yang merupakan perpaduan dari sistem kapitalisme dan marxisme. Hal ini, tidak seperti karl marx yang mengadopsi dialektik sebagai pembenturan kelas di dalam sejarah yang selalu saling berhadapan. Motif mencari keuntungan adalah unsur terpenting dalam kegiatan ekonomi yang produksi. Akan tetapi, bukan segalanya sebagaimana ditekankan pada sistem ekonomi kapitalisme.

Sejarah Sistem Ekonomi Campuran Sejarah pertentangan yang keras dan bahkan tidak harmonis dari kapitalisme dan sosialisme telah menstimulasi pemikir-pemikir untuk mencari bangun ekonomi dengan ciri dasar yang merupakan gabungan unsur-unsur terbaik dari keduanya. Sebenarnya, sistem ekonomi ini dapat saja menghilangkan konotasi perpaduan antara dua sistem ekonomi tersebut karena sistem ekonomi campuran memiliki ciri khasnya tersendiri.

Sistem ekonomi campuran menggerakkan elemen-elemen dinamis yang sebelumnya memang dimiliki tiap-tiap sistem ekonomi. Sebenarnya, kedua bentuk sistem ekonomi tersebut telah menuju ke arah sistem campuran karena masing-masing berusaha membuang kelemahan-kelemahannya sehingga tersisa unsur-unsur yang dinamis dan positif.

Seperti yang dikatakan Hegel bahwa perkembangan sebuah pemikiran akan mencapai suatu bentuk terbaik melalui proses dialektik menuju suatu sintesa (teori dialektika). Proses ini merupakan perpanduan dari thesa dengan antithesa dalam keharmonisan dan menuju ke arah kedinamisan.

Negara yang sedang berkembang beranggapan akan mampu mengejar ketertinggalannya dengan banyak tidak mencontoh bentuk ekstrem sistem ekonomi tersebut, tetapi menyerap unsur-unsur dinamis dari keduanya. Salah satu pemikiran Hegel ini menarik untuk disimak sebagai dasar pemikiran mengapa muncul sistem ekonomi campuran sebagai alternatif dari sistem yang bertentangan.

Bila hal itu terjadi, kedua sistem ekonomi tersebut memiliki kelemahan mendasar sehingga cara terbaik, yaitu menggabungkannya untuk mengejar ketertinggalan negara-negara yang sedang berkembang. Fenomena dialektik sebagai suatu teori ini ditemukan oleh kelompok idealisme dan mengalami masa puncaknya dalam pemikiran filosofi Hegel.

Dialektik pernah diajukan oleh Immanuel Kant sebagai suatu logika dari penalaran terhadap alam dan fenomena dunia untuk memberikan pengesahan yang transenden. Kemudian, Hegel menginterpretasikan dialektik sebagai operasionalisasi dari penalaran, tanpa kaitan dengan hal yang transeden.

Hal ini memberikan kenyataan lebih benar dan lebih mendalam dibanding pemikiran analitis kontradiksi sebagai hasil dari perpaduan ide-ide yang dapat dicapai melalui cara sintesa untuk menghasilkan pengetahuan lebih benar.

Proses sintesa yang meningkat menjadi alasan utama terwujudnya sistem ekonomi campuran yang merupakan perpaduan dari sistem kapitalisme dan Marxisme. Hal ini tidak seperti Karl Marx yang mengadopsi dialektik sebagai pembenturan kelas di dalam sejarah yang selalu saling berhadapan.

Motif mencari keuntungan adalah unsur terpenting dalam kegiatan ekonomi dan produksi. Akan tetapi, bukan segalanya sebagaimana ditekankan dalam sistem ekonomi kapitalisme. Tanpa motif keuntungan, tidak akan ada usaha dan pertumbuhan ekonomi akan terhampat jika motif ditekan dan dimatikan seperti di negara komunis. Sistem ekonomi campuran tetap berbasis pada prinsip pasar yang terkendali oleh aturan pemerintah.

Karakteristik sistem ekonomi campuran

Karakteristik dari sistem ekonomi campuran yaitu sebagai berikut:

1. Sumber-sumber daya yang vital di kuasai oleh pemerintah.

2. Pemerintah menyusun peraturan, perencanaan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan di bidang ekonomi.

3. Swasta diberi kebebasan di bidang-bidang ekonomi dalam batas kebijaksanaan ekonomi yang ditetapkan pemerintah.

4. Hak milik swasta atas alat produksi diakui, asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.

5. Pemerintah bertanggung jawab atas jaminan sosial dan pemerataan pendapatan.

6. Jenis dan jumlah barang di produksi di tentukan oleh mekanisme pasar.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran

Meskipun sistem ekonomi yang mereka tetapkan berpaham liberal, namun pada kenyataannya masih ada campur tangan pemerintah, misalnya dalam hal pembuatan undang-undang anti monopoli. Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai sistem ekonomi campuran, berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran, yaitu sebagai berikut:

1. Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.

2. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3. Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang di anggap penting.

4. Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.

5. Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.

Kebaikan Sistem Ekonomi Campuran

Nilai positif atau kebaikan dari sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:

1. Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih di arahkan untuk kepentingan masyarakat.

2. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak.

3. Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.

4. Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.

5. Penetapan harga lebih terkendali.

6. Hak perorangan secara nyata diakui.

Kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran

Sama halnya seperti sistem ekonomi yang lainnya, sistem ekonomi campuran juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari sistem ekonomi campuran adalah sebagai berikut:

1. Hak milik individu atas alat-alat produksi diakui, meskipun ada pembatasan.

2. Kebebasan untuk berusaha tetap ada sehingga individu dapat megnembangkan inisiatif dan kreatifitas sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

3. Kepentingan umum lebih di utamakan dari kepentingan perorangan.

Sedangkan, kekurangan dari sistem ekonomi campuran itu sendiri, adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah langsung ikut serta dalam kegiatan ekonomi.

2. Pemerintah melakukan kebijakan fiskal dan moneter.

3. Pemerintah membuat peraturan-peraturan.

Nama-nama negara yang menganut sistem ekonomi campuran

Nama negara-negara yang menganut sistem ekonomi campuran adalah negara bekas negara non blok. Mayoritas berada di negara bagian asia dan afrika, seperti:

1. Indonesia.

2. Mesir.

3. Malaysia.

Baca juga pengertian sistem ekonomi yang lainnya:

  1. Sistem Ekonomi Komando

  2. Sistem Ekonomi Kapitalis

  3. Sistem Ekonomi Sosialis

WARNING: Copy Paste sebagian kalimat ataupun artikel utuh dari situs ini harus mencantumkan sumber dari situs ini. Lebih jelasnya Klik Disini
© Copyright 2022 ensiklopedia1.COM - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE & Best free blogger templates